
Polkesgo, Gorontalo – Interprofessional education atau yang biasa disingkat IPE dan Interproffesional Collaboration atau IPC adalah suatu inovasi dalam konsep pendidikan profesi kesehatan. IPE merupakan suatu proses di mana sekelompok mahasiswa atau profesi kesehatan, yang memiliki perbedaan latar belakang profesi melakukan pembelajaran bersama dalam periode tertentu. Kemudian berinteraksi dan berkolaborasi dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, dengan konsep kesehatan berbasis patients-centered-care. Konsep di mana Pasien yang utama, tenaga kesehatan dituntut memberikan segala kemampuannya untuk Pasien.
Penerapan IPE dan IPC dalam dunia pendidikan profesi kesehatan, seharusnya dilakukan sedini mungkin sehingga mahasiswa terlatih mengambil bagian di dalam sebuah tim, kemudian bagaimana bisa berkontribusi, berkomunikasi dengan baik, mendengar pendapat, dan berdiskusi demi tujuan bersama, bukan hanya dengan mahasiswa jurusan yang sama, juga dengan mahasiswa program kesehatan lain.
Untuk menerapkan IPE dan IPC unit Penjaminan Mutu Poltekkes Kemenkes Gorontalo melaksanakan Workshop Interprofessional education (IPE) dan Interproffesional Collaboration (IPC) pada tanggal 09 November 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan konsep IPE dan IPC kepada pihak eksternal dan diharapkan dapat tersusunnya konsep pengembangan kurikulum IPE di tingkat Prodi dan Direktorat di Poltekkes Gorontalo.
Kegiatan berlangsung secara daring (dalam jaringan) melalui virtual zoom yang diikuti oleh peserta sebanyak 144 orang yang terdiri dari Pihak Eksternal dalam hal ini berasal dari Puskesmas, Rumah Sakit, Organisasi Profesi, DLHPP Kabupaten Bone Bolango, dan Seluruh Dosen dan Tenaga PLP di Lingkungan Poltekkes Gorontalo. Serta mengundang 2 orang Narasumber yakni Athanasia Budi Astuti, S.Kp, MN (DWP PPNI Jawa Tengah) dan Dr. Dwi Tyastuti, S.Ked., MPH, Ph.D (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta) yang telah memiliki pemahaman tentang penyusunan IPE dan IPC.

Workshop di buka langsung oleh direktur Poltekkes Gorontalo bapak Mohaman Anas Anasiru SKM., M.Kes sekaligus memberikan sambutan. Dalam sambutnnya direktur menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang bersedia hadir dalam kegiatan tersebut serta mengucapkan terima kasih kepada penjaminan mutu dan panitia pelaksana dalam rangka untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan kapasitas sebagai tenanga pendidik yang berkaitan dengan penerapan IPE dan IPC di Poltekkes Kemenkes Gorontalo.
“IPE dan IPC merupakan suatu inovasi untuk pendidikan profesi kesehatan, kegiatan ini sangat tepat karena kita kurang lebih 30 profesi dengan perbedaan-perbedaan profesi kesehatan. Jadi kita usahakan bisa bercolaborasi bersama-sama. Walaupun kita berbeda latar belakang tapi kita bisa menempuh pembelajaran dalam suatu saat. Intinya ini sangat penting dalam rangaka profesi kesehatan dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yanh harapannya dengan kosep IPE dan IPC dapat memberikan sesuatu solusi dalam penyelesaian permasalahan-permasalahan kesehatan nanntinya”. Sambutan direktur.
Penerapan sistem IPE dan IPC dalam dunia pendidikan kesehatan di Indonesia, diharapkan mampu meningkatkan kualitas mahasiswa kesehatan. IPE dan IPC diharapkan mampu meningkatkan kegiatan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi di Indonesia, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat berbasis pada kolaborasi. Hal inilah yang bertujuan dalam upaya pembangunan kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu, dengan IPE dan IPC, tim kesehatan ke depannya terbiasa melakukan kolaborasi saat di tatanan pendidikan, pelayanan, maupun pengabdian kepada masyarakat.
Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan Workshop ini adalah tersosialisasinya konsep IPE dan IPC kepada pihak eksternal dan tersusunnya konsep pengembangan kurikulum IPE di tingkat Prodi dan Direktorat di Poltekkes Kemenkes Gorontalo.