A. 6 PRINSIP DALAM MELAKUKAN COACHING MENURUT DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES GORONTALO ( Dr. Dra. HENY PANAI, S.KEP, NS, M.Pd)
- Purpose, yaitu setiap coaching yang dilakukan seorang coach perlu menegaskan pentingnya isu-isu sekarang yang berkaitan dengan masalah kesehatan atau hal yang diangkat dalam coaching ini. Sehingga akan tercipta kesamaan pemahaman bahwa coaching yang dilakukan memang penting dan bermanfaat.
- Process, yaitu seorang coach memberikan bagaimana proses melakukannya secara step by step. Misalnya ketika mahasiswa melakukan MMD memberikan penjelasan tentang masalah kesehatan yang ada diwilayah ataupun Desa tersebut, jika ada pertanyaan maka jawablah pada saat itu juga sehingga menjadi clear.
- Picture, yaitu memeragakan bagaimana cara melakukannya. Seperti mengajarkan memanfaatkan pekarangan rumah, mengolah sampah yang baik dan benar dan lain-lain, maka kita perlu untuk memeragakan teknik membuatnya dengan baik sehingga lebih mudah untuk dilakukan.
- Practice, saat kita sudah memberikan contoh saatnya kita melakukan pengawasan pada masyarakat apakah yang diperagakan sudah sesuai dan memenuhi ekspektasi atau tidak.
- Point of Feedback, ini setelah kita melakukan pengawasan dan evaluasi, maka selanjutnya adalah memberikan feedback.
- Proceed on Next Path, langkah ini adalah langkah terakhir di mana kita membuat kesepakatan dengan masyarakat, apa langkah selanjutnya yang ingin dicapai?
B. LATAR BELAKANG
Masalah kesehatan yang ada dimasyarakat, khususnya masyarakat pedesaaan cukup kompleks dan memprihatinkan,sehingga membutuhkan dukungan dan sumbangan pemikiran dari luar, termasuk lembaga pendidikan dalam mengatasi masalah tersebut.
Politeknik Kesehatan Gorontalo, sebagai salah satu Jenjang Pendidikan Tinggi yang menghasilkan tenaga Kesehatanberupaya mempersiapkan Mahasiswa yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sertafisik maupun mental yang kuatuntuk menghadapi dan mengatasi permasalahan dipedesaan melalui kegiatan Kuliah Kerja Komunitas (K3) dalam bentuk pengabdian diri pada masyarakat (karya nyata) sehingga diperoleh lulusan siap pakai, trampil, kompoten dan profesional dibidangnya.
Kegiatan Kuliah Kerja Komunitas ini diharapkan mampu memotivasi masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan secara optimal dan mandiri melalui pendekatan edukatif. Pendekatan edukatif merupakan upaya memfasilitasi proses pemecahan masalah kesehatan secara berjenjang dengan memberdayakan seluruh potensi yang ada dimasyarakat untuk mencapai kualitas hidup sehat yang lebih baik.
C. TUJUAN KULIAH KERJA KOMUNITAS (K3)
- Tujuan Umum
Setelah mengikuti Kuliah Kerja Komunitas mahasiswa diharapkan mampu memahami, mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan serta mengenal perilaku dan kehidupan masyarakat pedesaan dari segi sosial, budaya, ekonomi, dan kultural.
- Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan Kuliah Kerja Komunitas Mahasiswa diharapkan mampu:
-
- Melaksanaan survei/sensus mulai dari persiapan, pengolahan data dan analisa data
- Menentuan masalah dan prioritas masalah.
- Melaksanakan MMD I
- Menyusun POA (Planning Of Action)
- Pembinaan keluarga melalui penyuluhan dan penanganan masalah kesehatan sesuai dengan kewenangan
- Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat
- Mengkonsultasikan penanganan pasien terhadap Tim Kesehatan
- Melaksanakan Rujukan Kesehatan
- Menerapkan teknologi tepat guna dibidang kesehatan
- Melakukan pemetaan kondisi kesehatan masyarakat
- Menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja
- Kerja sama lintas program dan lintas sektor terkait.
- Mendokumentasikan Asuhan komunitas
- Mampu membuat laporan hasil kegiatan K3 secara jelas, lengkap, dan sistematis.