Poltekkes Kemenkes Gorontalo resmi menggelar kegiatan Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) tahun 2025 yang diikuti oleh mahasiswa dari Program Studi D-III Keperawatan, Kebidanan, Gizi, dan Farmasi. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Tilango dan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.
Acara pembukaan secara resmi dilakukan oleh Asisten I Setda Kabupaten Gorontalo, yang hadir mewakili Bupati Kabupaten Gorontalo. Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Poltekkes Kemenkes Gorontalo Masrif, SKM., M.Kes, beserta jajaran pejabat struktural, dosen pembimbing, perwakilan camat, kepala desa, serta unsur masyarakat.
PKLT tahun ini mengusung tema:
“Pencegahan Stunting dan Penyakit Diabetes Melitus dengan Pendekatan Interprofessional Education dan Interprofessional Collaboration (IPE-IPC).”
Sinergi Lintas Profesi untuk Kesehatan Masyarakat
Kegiatan PKLT menjadi ajang implementasi pendekatan Interprofessional Education (IPE) dan Interprofessional Collaboration (IPC), di mana mahasiswa dari empat program studi berbeda bekerja secara kolaboratif dalam menyelesaikan masalah nyata di masyarakat.
Dalam sambutannya, Direktur Poltekkes menekankan pentingnya sinergi lintas profesi dalam menciptakan intervensi kesehatan yang efektif dan berkelanjutan.
“PKLT adalah wujud nyata dari integrasi ilmu, praktik, dan pengabdian. Mahasiswa tidak hanya belajar, tapi juga memberi dampak langsung bagi masyarakat,” ujar Masrif.
Tantangan Stunting dan Diabetes, Aksi Nyata di Lapangan
Asisten I Kabupaten Gorontalo menyoroti kondisi daerah yang masih memiliki angka stunting dan prevalensi diabetes melitus yang cukup tinggi. Ia menyambut baik keterlibatan mahasiswa kesehatan dalam membantu mengatasi permasalahan tersebut.
“Kabupaten Gorontalo menjadi salah satu daerah dengan angka stunting tertinggi di Provinsi Gorontalo. Diharapkan kehadiran mahasiswa ini mampu memberi warna baru dalam upaya pencegahan dan edukasi masyarakat,” ujarnya.
Mahasiswa akan menjalankan kegiatan seperti edukasi kesehatan, promosi gizi seimbang, penyuluhan pola hidup sehat, serta pengumpulan data berbasis komunitas.
Harapan untuk Peningkatan Kesadaran dan Perubahan Perilaku
Lebih dari 300 mahasiswa berpartisipasi dalam PKLT ini, menjadikannya sebagai langkah strategis dalam menciptakan generasi sehat bebas stunting dan diabetes. Program ini tidak hanya membentuk kompetensi mahasiswa dalam praktik kolaboratif, tetapi juga menjadi bagian dari pembangunan kesehatan daerah.